Penduduk Hongkong Yang Tinggal Dalam Kandang

Hong Kong adalah sebuah kota metropolitan yang dinamis dan penuh sesak dengan penduduk - begitu sesaknya sehingga kualitas hidup bagi mereka yang berada di tingkat ekonomi bawah sangat mengerikan. Kita mungkin sudah mengeluh dan mengomel setiap pagi disaat harus rebutan memakai kamar mandi dengan kakak dan adik kita dirumah. Lalu bisa kita bayangkan disebuah ruangan yang sempit kita masih harus berbagi satu kamar mandi dengan 18 orang lain yang jelas bukan keluarga kita.


Salah satu orang yang tinggal ditempat yang lebih cocok kalau di bilang "kandang" ini adalah Mr.Chau Kam-Chuen. Dia merupakan satu dari lebih 400.000 orang pekerja miskin yang membayar sekitar $ 167,6 USD untuk hidup dalam lingkungan seperti ini. Menurut dia, itu sangat tidak nyaman, terutama jika Anda mendapatkan tempat tidur di bagia atas: "Kepala Anda akan terbentur dengan langit-langit."
Tempat ini hanya terdiri dari dipan-dipan kayu yang disusun meningkat dan hanya disekat dengan kawat berlubang hingga menjadi bilik-bilik, dan setiap bilik itulah yang kemudian menjadi rumah bagi satu penduduk. Sungguh, ini lebih mirip dengan kandang binatang. 


Di atas nampak seorang wanita sedang duduk di rumah kandangnya. Diatas tempat tidur terletak semua barang miliknya, mulai dari pakaian, peralatan untuk memasak, makanan, dan bahkan pusaka keluarganya. Dan realitanya, rumah kandang ini ukurannya lebih kecil dari sel penjara, namun, ribuan rumah kandang seperti ini telah menjafi tempat tinggal bagi penduduk miskin yang tidak punya alternatif lain sebagai tempat untuk berteduh.

Para penghuni mengakui ketidaknyamanan tempat ini. Seringkali, pendingin udara dan pemanas rungan tidak bekerja atau rusak. Kalaupun lagi betul, tidak akan akan dihidupkan sebelum jam 9. Seperti penuturan Lai Man Law, seorang penghuni rumah kandang ini, "Tempat ini kotor dan panas. Kecoa dan tikus ada dimana-mana, ada AC tapi tidak pernah berfungsi."

Mungkin kita bertanya-tanya, mengapa ada orang memilih untuk hidup seperti ini. Kenyataannya, sebagian besar orang tidak memiliki pilihan lain. Mereka ini adalah warga negara sehari-hari normal, namun sedang tertimpa masa-masa sulit dan akhirnya menganggur, menjadi tunawisma, dan berjuang keras untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Musibah banjir mengerikan pada tahun 2008 semakin memperburuk keadaan. Peristiwa ini telah memaksa banyak orang jatuh miskin dan menjadi tunawisma.

Untuk membawa situasi yang tidak menguntungkan ini agar mendapatkan sedikit "cahaya harapan", Hong Kong Schoeni Gallery menggelar pentas seni tahunan untuk menggalang dana dengan cara menampilkan rumah kandang langsung di depan masyarakat. Tujuan mereka adalah untuk memberi kesadaran kepada masyarakat betapa lebarnya jurang pemisah antara si kaya dan si miskin di Hong Kong.

Kandang yang ditampilkan dalam galeri seni ini adalah  rumah kandang asli yang diambil dari tempat asalnya langsung. Bahkan, pria yang digambarkan di atas adalah Mr Kam-Chuen sendiri. Ia berharap bahwa acara ini mengilhami banyak orang untuk menawarkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan - terutama kepada para penghuni rumah kandang miskin di Hong Kong.


Penduduk Hongkong Yang Tinggal Dalam Kandang