Menggunakan HP Di Korea Utara Di Anggap Sebagai Penjahat Perang

Di Korea Utara sudah cukup banyak ditemukan kejadian dan kebiasaan-kebiasan aneh dan tak biasa, sehingga kita tidak perlu terlalu heran lagi bila sekarang diketahui bahwa orang yang menggunakan handphone di sana akan di anggap sebagai penjahat perang.

  
Sejak kematian pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-Il, setiap orang yang kedapatan menggunakan handphone atau mencoba untuk menyeberang perbatasan selama periode 100 hari masa berkabung nasional, wajib mendapatkan "hukuman yang setimpal."

Semenjak kematian Jong-Il, ribuan orang telah berusaha untuk melarikan diri dari Korut karena masalah kemiskinan dan cadangan makanan yang semakin menipis.

Meskipun sekitar 1 juta penduduk Korea Utara memiliki handphone, arus informasi masuk dan keluar dari negara tertutup ini sangat dibatasi oleh pemerintah.

Sekarang keputusannya ada di tangan anak mendiang Kim Jong-Il, yakni Kim Jong-un, untuk menentukan apakah kebijakan pembatasan penggunaan handphone setelah 100 hari masa berkabung terus dilanjutkan atau tidak.



Menggunakan HP Di Korea Utara Di Anggap Sebagai Penjahat Perang